Langsung ke konten utama

NATIONAL EXAMINATION 2nd

Bismillah,
In the name of Allah

hmm, kayanya aku lupa ya nyeritain pengalaman yang sangat berharga ini.
okay, maafkan daku.

#latepost



NATIONAL EXAMINATION 2nd
Ujian Nasional yang ke dua

Aku ga akan pernah lupa dengan kata kata spesial yang dikenalkan oleh kaka hebatku, teh Hani.
Yang menjadi pegangan kuatku selama menjalani masa masa pergejolakan jiwa kali ini


THE HARDER I WORK, THE LUCKIER I GET

Aku ga percaya dengan kata keberuntungan
Karena setiap result pasti sesuai dengan force nya
Karena Allah selalu adil
Memberikan yang terbaik kepada hambanya yang telah berusaha dengan sebaik baiknya

Persiapan untuk Ujian Nasional kedua kali ini pun ga jauh beda dari yang pertama
Sama sama pol pol-an. Tapi kali ini lebih terasa. Terasa banget perjuangannya!

2 tahun berlalu dengan masa masa adaptasi dan sosialisasi. Namun tahun ini bener bener tahun perjuangan. Dimana Matematika, IPA, English dan Bahasa Indonesia bergandengan dengan Al Qur'an Mulia menjadi prioritas utama. Jadwal padet kami ditahun tahun sebelumnya, menjadi jaaauh lebih padet dengan persiapan hebat untuk menjamu tamu spesial kami yang tidak lama lagi akan hadir . Walau hanya 4 hari. Tapi, dia bisa mempengaruhi masa depan kami.

Dari awal kelas 9 aku telah membulatkan tekad. Harus lebih serius lagi dalam belajar. Masa sosialisasi dikurangi sekenanya. Di kelas ga ada aktivitas tidur. Tahfizh dioptimalin di waktunya. Karena pasti makin banyak waktu luang yang di ambil buat belajar, belajar, dan belajar. Jadwal belajar mandiri telah terpampang lekat dibelakang lemari, begitu juga dengan Jadwal harian yang harus dijalanin, ga boleh ada yang telat semenit pun, ga boleh males. OPTIMIS pasti bisa. Ga ada keraguan sedikitpun dalam jiwa. semua itu harus terlaksana. HARUS.

Tapi nyatanya ga semudah itu-.-
Ada aja hal seru buat diobrolin, ngantuk di kelas, curhat di tahfizh, rapat buat angkatan malem malem yang harusnya buat belajar, masalah masalah angkatan yang harus di resolve, ga bisa ditunda. Rasanya tuh pengen pulang aja. Ke dq nya pas tahfizh sama sekolah aja.

Tapi? ga akan mungkin bisa -_-

Rasanya tuh pengen lepas tanggung jawab sama angkatan. Kenapa tahun terakhir yang sangat penting kaya gini malah banyak masalah?! Banyak goal goal baru yang  harus di selesaiin secepetnya. Banyak renove. Banyak cekcok. banyak nyak nyak -_- pengen gilak rasanya mikirin angkatan.

Tapi? Se-egois itukah diriku?
Aku yakin dibalik semua itu akan datang cahaya indah penuh ketenangan. Justru mereka butuh kita saat ini, orang orang yang telah diberi amanah oleh mereka. Antara pengen tenang tapi kehilangan, atau ngeliat wajah indah berseri mereka tapi harus mengorbankan jadwal dahsyatku.
Bismillah, I love you kstofe :" aku pilih yang ke dua *bukan salam dua jari* *korban pilpres* hahaha
Walaupun lelah. Mungkin bisa dibilang sangat, extremely. Tapi semua itu terhapus begitu saja dikala melihat ekspresi kepuasan mereka diakhirnya. Kesyahduan menyerap dikala senyuman terpampang samar diwajah kalian :" walau samar. Mengharap semoga Allah membalas segala peluh yang tercucur deras demi kalian. *oaaah, klimaks kangen kaliaan*



Apalagi dengan jabatan divisi bahasa yang nge gantung belakangan ini. dibilangnya mau pemindahan amanat. Kita udah tenang tenang aja ga ngejalanin tugas tugas *wkwk* eh ternyata masih lama-.- terpaksa jalanin tugas, dengan hati ikhlas deh(?)

Dengan sekuat tenaga aku memaksa. Memaksakan setiap jam, menit, bahkan detik luangku untuk bermesraan bersama buku buku tebal itu. Alhamdulillah, semester satu pun berlalu dengan penuh kekacauan atas Jadwal dahsyat yang telah aku buat. --__--
pengen mati rasanya...

Semester dua pun datang dengan berbagai keajaiban yang nyata.
Satu persatu permasalahan angkatan mulai luput. Semangat juang dari kami pun terus menggejolak. Hari serah terima amanatpun datang. Senang karena tidak ada lagi tanggung jawab besar yang tergenggam. Namun juga sedih bahkan sangat sedih karena belum optimal melaksanakan tugas tugas. 

Dimana 4 bulan sebelum tamu itu datang, tamu yang tidak kalah pentingnya datang. Bukan individu. Namun kelompok. Namun ternyata mereka jahat. Kami merasa sangat tersiksa.
Disaat kami ingin menghafalkan Qur'an untuk tahfizh Ashar, mereka datang dan mengambilnya
Disaat kami ingin merasakan nikmatnya makan siang, mereka datang dan mengambilnya.
Disaat kami ingin lebih lama berada di dalam masjid yang aman nan sejuk inipun mereka mengambilnya. Menyuruh kami untuk berpanas panasan di tengah teriknya mentari. Bahkan berbasah basahan kaki.
Mereka mengambil jatah tilawah siang kita, mengambil jatah tidur siang kita, mengambil makan siang tenang kita, mengambil semuanya.
Mengambilnya dan memaksa kita untuk terus menguras otak kita.

Namun kita terus menjalaninya. Dibalik keterpaksaan yang patut dipaksakan itu, kamipun menemukan ke enjoy-an, yang tak terduga. Hari hari menjelang UN, tanpa mereka, kami rindu.

Kami terus memperjuangkan segala kebaikan demi mengukirkan senyum kebanggaan di wajah mereka. Ummi dan Abi. Dan membuktikan bahwa waktu 3 tahun yang sangat lama itu tidak kami buang dengan sia-sia. Namun penuh perjuangan yang akan melahirkan hasil terbaik.

4 buku tebal + 1 paket detik detik UN 2014 + Al Quran Mulia terlahap habis. Segala tips tips, motivasi dan doa doa yang diberikan oleh orangtua, Ustad Hasib, Ustad Ihsan, seluruh ustad dan ustadzah yg mengajarkan kami, kaka kelas juga adik kelas yang kami hormati dan sayangi disekitar kami terus mengalir bak aliran sungai yang mengalir deras di arena arum jeram. Menambah rasa percaya diri kami untuk menjamu mereka tamu yang telah ditunggu tunggu itu.

4 hari bersama tamu itu membuat ku mengambil banyak pelajaran indah :

  1. Pemanfaatan waktu
  2. Kualitas Belajar yang Sangat bergantung kepada Allah
  3. Pengorbanan yang ga akan pernah sia sia
  4. Menghormati Guru guru
  5. Peduli 
  6. Motivasi terbesar adalah diri kita sendiri
  7. Allah melihat usaha kita, bukan hasilnya
dan masih banyak lagi...
Gimana dengan hasil UN ku?
unbelievable banget deh pokoknya 
hahaha


serah terima amanat. Alhamdulillah dapet sertifikat. haha


kreeonstofe bersama kelompok tamu spesial, para penyiksa yang membawa kami kepada masa depan cemerlang :)




With Lots of Love,
Hacnapple
-2285


Komentar

  1. Subhanallah... Kereen keren^^

    Alhamdulillah, Allah ganyianyiain hamba-Nya...
    berjuang terus yak...assallahu an yabaarika fiik..

    BalasHapus
  2. masih kerenan ente syeeikh..
    iyaa, Alhamdulillah :"
    Aamiiin yaa mujiibassaailiin.. ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uncomfortable

Bismillah,  In the name of Allah ya, seperi judul diatas, i am very uncomfortable at DQ. I don't know why.. but, I wanna move! Perasaan ini kembali lagi. ga tau kenapa.. Aku juga sering sakit. pengennya sakit waktu lagi sehat. tapi kalo sakit, pengennya sehat Sekarang aku mau pindah.. tapi, gimana ya.. aku masih mau ngafal القرآن الكريم dan jadi Hafizhah. aku mau banggain أمي و أبي , and all of my family, everyone also. kata Ummi, aku harus shalat istikharah dulu sebelum ngambil keputusan. dan aku harus istiqomah kalau udah dapet petunjuk dari Allah.  Sebenernya, aku masih pengen di DQ, tapi, yang bikin aku ga betah itu apa bisa berubah? aku berharap banget.... itu bisa terjadi sekarang, aku cuma butuh seseorang yang lebih berpengalaman,,, wali asrama. ya, wali asrama itu penting banget buat semua santri. karena mereka adalah pengganti Ummiku. aku pengen beliau mengerti perasaanku. I want her to understand my feelings. Just that! no more Ustadzah, kalau ust...

OSDQ 2013-2014

Bismillah, In the name of Allah Sekarang, buat tahun ini sampe tahun depan, angkatan aku diamanahi sekolah tercinta kami, SMPIT Darul Quran Mulia Putri, untuk menertibkan para santriwati.. ehehe DAn, alhamdulillah aku menjadi salah satu bagiannya Dengan : Pembina : Ustadzah Eli Chief of OSDQ I : Basma Amira Zahra Chief of OSDQ II : Faiqoh Hasanah Secretary : Atrasina Mazaya Treasure : Syifa Azzahra  Syifa, Faiqoh, Ustadzah Hilwa, Basma, Atrasina Security Department   : Tazkiya Muthmainnah                                       Nabilah 'Ulya Rizkiya                                       L...

Roda Kehidupan

Bismillah, In the name of Allah Roda kehidupan terus berputar  Seiring dengan berjalannya waktu  Detik demi detik terus kita lewati...  Akan tetapi Tak selamanya kita terus berada dia atas  Terkadang kita harus bersabar dalam keburukan kita  Yang sedang berada di bawah..  Namun mengapa kita harus selalu mengikuti jalur roda kehidupan tersebut?  kenapa kita tidak mencoba  berusaha untuk menjadi pengendara  dari roda tersebut...  Yang ma mpu mengendalikan  dan menguasai putaran jalan roda tersebut  Kita juga dapat memilih  jalur mana yang lebih baik bagi kita untuk kita lewati,  Maka... percayalah!!  mulai sekarang  kita harus selalu bisa mengatur kehidupan pribadi kita  dengan diri kita sendiri,  kita lah yang merencanakan kehidupan  dan masa depan kita,  bukan kita yang harus selalu mengikuti  jalur kehidupan yang hampa...  Dengan usaha  dan...