Bismillah,
In the name of Allah
PART V
45 hari berlalu~
In the name of Allah
PART V
45 hari berlalu~
So, Today Wednesday, April 30th, 2014
Hari ini hari rabu. Hari rabu biasa. Hari dimana siangku kosong, siang tenang.
Siang dimana angin berhembus sedang. Siang cerah penuh keelokan. keelokan yang bertambah elok dengan ketiadaan Halaqoh Tarbawiyyah, yang terkadang menyebabkan resah yang teramat dalam akan kesalahan. Yah, semacam muhasabah. materi yang seringkali mengingatkan kitakita akan ke tidak pahaman akan sesuatu. Namun ini sangat penting bagi kehidupan remaja kami yang penuh kebimbangan dalam menemukan jati diri. Ketiadaan bimbel yang seringkali membuat kitakita terus memeras otak. Siang yang sangat disayangkan untuk memeras otak. Siang terbaik selama satu minggu~
Namun, semua itu berevolusi menjadi Rabu yang luar biasa. Rabu dimana siangku penuh, hingga sesak, siang yang amat mendebarkan!
Siang dimana angin tak menampakkan keberadaannya. Yang ada hanya hati penuh sesak. Akan ketidak pastian yang nyata.
Kemarin malam. Kita saling menyemangati dan menguatkan hati kita. Dan keluarlah ide untuk menjaga hasil pengumuman seleksi berkas IC. Tujuannya untuk menjaga perasaan masing masing jika ada yang belom lolos atau sebaliknya. Kitapun sepakat.
Namun, hatiku resah siang ini. Belum ada kabar dari Ummi juga Abi. Hati inipun mulai kalang kabut. Mengejar kejelasan yang benar benar tak terprediksi. selama detik berganti, rasa penasaranpun makin menjadi jadi. Dengan antusias yang lain mencari cara untuk melihat pengumuman. Aku juga mau. Tapi belum siap. Akhirnyaku putuskan untuk menunggu kabar dari ummi dan abi.
Rentetan detik terus berdentik, jantung pun tak berhendi berdetak.
Begitu pula dengan hati yang tak berhenti menyebut asmaNya
<lost picture>
Alhamdulillah aku lolos. Tak kusangka hal ini terjadi. 8 orang dari kami lolos. Entah apa yang harus aku dan yang lainnya katakan. Entah apa yang harus aku dan yang lainnya lakukan. Hanya dalam doa kami beryukur. Hanya dalam diam kami bermunajat. Pintu impian kami perlahan terbuka, menyambut senyum semangat kami. Seakan menyuruh kami untuk tetap menyeringaikan senyum penuh semangat itu sampai kami memasukinya.
with lots of Love,
Hacnapple
-2136
Siang dimana angin berhembus sedang. Siang cerah penuh keelokan. keelokan yang bertambah elok dengan ketiadaan Halaqoh Tarbawiyyah, yang terkadang menyebabkan resah yang teramat dalam akan kesalahan. Yah, semacam muhasabah. materi yang seringkali mengingatkan kitakita akan ke tidak pahaman akan sesuatu. Namun ini sangat penting bagi kehidupan remaja kami yang penuh kebimbangan dalam menemukan jati diri. Ketiadaan bimbel yang seringkali membuat kitakita terus memeras otak. Siang yang sangat disayangkan untuk memeras otak. Siang terbaik selama satu minggu~
Namun, semua itu berevolusi menjadi Rabu yang luar biasa. Rabu dimana siangku penuh, hingga sesak, siang yang amat mendebarkan!
Siang dimana angin tak menampakkan keberadaannya. Yang ada hanya hati penuh sesak. Akan ketidak pastian yang nyata.
Kemarin malam. Kita saling menyemangati dan menguatkan hati kita. Dan keluarlah ide untuk menjaga hasil pengumuman seleksi berkas IC. Tujuannya untuk menjaga perasaan masing masing jika ada yang belom lolos atau sebaliknya. Kitapun sepakat.
Namun, hatiku resah siang ini. Belum ada kabar dari Ummi juga Abi. Hati inipun mulai kalang kabut. Mengejar kejelasan yang benar benar tak terprediksi. selama detik berganti, rasa penasaranpun makin menjadi jadi. Dengan antusias yang lain mencari cara untuk melihat pengumuman. Aku juga mau. Tapi belum siap. Akhirnyaku putuskan untuk menunggu kabar dari ummi dan abi.
Rentetan detik terus berdentik, jantung pun tak berhendi berdetak.
Begitu pula dengan hati yang tak berhenti menyebut asmaNya
<lost picture>
Alhamdulillah aku lolos. Tak kusangka hal ini terjadi. 8 orang dari kami lolos. Entah apa yang harus aku dan yang lainnya katakan. Entah apa yang harus aku dan yang lainnya lakukan. Hanya dalam doa kami beryukur. Hanya dalam diam kami bermunajat. Pintu impian kami perlahan terbuka, menyambut senyum semangat kami. Seakan menyuruh kami untuk tetap menyeringaikan senyum penuh semangat itu sampai kami memasukinya.
with lots of Love,
Hacnapple
-2136
Komentar
Posting Komentar