Langsung ke konten utama

First Step (Busyro?)

Bismillah,
In the name of Allah

PART III



(masih) March 11th, 2014
Sempet lupa dan jadi keinget.
Sore ini Abi bakalan dateng ke DQ.

Kemaren sore, aku nelfon Abi dan Ummi untuk memberikan busyro itu. Dan sore ini, rencananya mau daftar online. Tapi, yah... gimana lagi coba??
Mau bilang dapet surat rekomendasi jalur prestasi, tapi aku yakin peluang lulus tes berkas kecil sangat. Akupun memutuskan untuk bilang kalau aku ga jadi dapet surat rekomendasi. Yang ada di fikiranku, daripada daftar dan akhirnya ga lulus kan nyesek. mendingan ga usah daftar deh T.T walaupun pasti semua bakalan kecewa.
Kecewa. Kecew berat. ga nyangka semuanya berakhir kaya gini. Mimpi yang hampir terwujud itu... kini PUPUS!
Aku ga kuat! Ga kuat! setiap orang yang nanya tentang SMA(karena sma lagi jadi trending topik buat saat ini) hati aku jadi nyesek sendiri. dan buat denger kata IC atau Incen atau Insan Cendekia. aku ga mau!

Putus asa. Pake banget
Tapi, untuk apa? untuk apa aku terus terusan terpuruk dengan semua ini?  toh,
Allahlah sutradara profesional yang telah membuat skenario terbaik.

Dengan mengingat kalimat itu, keteguhan hatiku kembali. Rantaian doa terlantun lembut, tetap mengharap masa depan terbaik! Bahkan tak ku hiraukan rasa yang berkecambuk dalam diri ini untuk tetap mendapatkan kesempatan mendapakatkan surat rekomendasi untuk test di IC. aku ingin kesempatan itu kembali. walaupun. aku yakin. hal itu mustahil terjadi.

Tepat setelah Tahfizh ashar selesai, Abi benar benar datang. Terlihat samar dari halaqoh tahfizhku yang berada di pojok masjid. mobil ber plat nomor B XXXX NKT memasuki lapangan aspal depan masjid.
Abi bener bener dateng?
Saat aku ingin salim. berpamitan ke ustadzah. Ustadzah kesayanganku yang bernama Lujfi Maslihatin, bertanya. menanyai hal yang sama seperti kemarin, namun kali ini, jawaban dan raut muka yang terlukis diwajahku berbeda
"Hasna, abinya datang? gimana IC nya?"
Aku berusaha menjelaskan langsung pada intinya. karena aku ga kuat. terbayang wajah kecewa orang orang yang sudah ku buat percaya. aku ga kuat, air mata sudah di ekor, ya Allah~

Setelah menaruh Al-Qur'n, mutaba'ah, dan absen yang selalu menemaniku saat tahfizh. aku bergegas menuju abi yang ternyata sudah berada di depan asrama. sebelum keluar pintu aku menarik napas yang saaaangat panjang. seoanjang yang aku bisa. dan berusaha menguatkan diriku
Everything will be al right
Hatiku benar benar bimbang. aku harus bilang apa? hatiku terlalu lemah untuk mengabari busyro yang telah berubah itu.

Aku sudah di depan abi sekarang. terlihat senyuman hangat merekah di wajahnya
"Baarakallahu fiik"
aku ga kuat. Abi, maafin nana

hening sejenak. tak terasa air mata terus menetes membasahi pipi bulatku. air mata yang seharusnya keluar karena bahagia kini berubah.
Ku rasa abi bingung, atau kalau abi peka, pasti udah tau apa yang terjadi.
Ternyata ummi ga ikut. di mobil Abi menyuguhkan ku minuman dan berusaha mengalihkan fikiranku tentang sma itu. tapi... mana bisa?
akupun melontarkan rasa sesalku.
"Abi maafin nana. nana belum bisa dapet surat rekomendasi ke IC. padahal nana mau bikin ummi sama seneng. harusnya hari ini hari bahagia bi. tapi..."
aku ga kuat. ga tahan disini.
Tapi, abi, dengan kekuatan batin beliau berkata
"Na, masa depan nana ga akan hancur ko kalo ga di IC, masih banyak sekolah bagus lain yang mau nerima nana. Masa anak abi yang sholehah, hafizhah, cantik, pinter ini ga sma? perjuangan nana masih panjang. jangan terpuruk dengan satu hal kaya gini. tetep semangat na. monzher tuh na, masih membuka peluang lebar. maksimalin UNnya. tapi muroja'ah tetep jangan ditinggalin. jangan lupa sama nikmat nikmat Allah na. nana harus sabar. inna nashrollahi qoriib"
STUCK. Okay. I love you Abi




with lots of Love,
Hacnapple
 -1896

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uncomfortable

Bismillah,  In the name of Allah ya, seperi judul diatas, i am very uncomfortable at DQ. I don't know why.. but, I wanna move! Perasaan ini kembali lagi. ga tau kenapa.. Aku juga sering sakit. pengennya sakit waktu lagi sehat. tapi kalo sakit, pengennya sehat Sekarang aku mau pindah.. tapi, gimana ya.. aku masih mau ngafal القرآن الكريم dan jadi Hafizhah. aku mau banggain أمي و أبي , and all of my family, everyone also. kata Ummi, aku harus shalat istikharah dulu sebelum ngambil keputusan. dan aku harus istiqomah kalau udah dapet petunjuk dari Allah.  Sebenernya, aku masih pengen di DQ, tapi, yang bikin aku ga betah itu apa bisa berubah? aku berharap banget.... itu bisa terjadi sekarang, aku cuma butuh seseorang yang lebih berpengalaman,,, wali asrama. ya, wali asrama itu penting banget buat semua santri. karena mereka adalah pengganti Ummiku. aku pengen beliau mengerti perasaanku. I want her to understand my feelings. Just that! no more Ustadzah, kalau ust...

OSDQ 2013-2014

Bismillah, In the name of Allah Sekarang, buat tahun ini sampe tahun depan, angkatan aku diamanahi sekolah tercinta kami, SMPIT Darul Quran Mulia Putri, untuk menertibkan para santriwati.. ehehe DAn, alhamdulillah aku menjadi salah satu bagiannya Dengan : Pembina : Ustadzah Eli Chief of OSDQ I : Basma Amira Zahra Chief of OSDQ II : Faiqoh Hasanah Secretary : Atrasina Mazaya Treasure : Syifa Azzahra  Syifa, Faiqoh, Ustadzah Hilwa, Basma, Atrasina Security Department   : Tazkiya Muthmainnah                                       Nabilah 'Ulya Rizkiya                                       L...

Roda Kehidupan

Bismillah, In the name of Allah Roda kehidupan terus berputar  Seiring dengan berjalannya waktu  Detik demi detik terus kita lewati...  Akan tetapi Tak selamanya kita terus berada dia atas  Terkadang kita harus bersabar dalam keburukan kita  Yang sedang berada di bawah..  Namun mengapa kita harus selalu mengikuti jalur roda kehidupan tersebut?  kenapa kita tidak mencoba  berusaha untuk menjadi pengendara  dari roda tersebut...  Yang ma mpu mengendalikan  dan menguasai putaran jalan roda tersebut  Kita juga dapat memilih  jalur mana yang lebih baik bagi kita untuk kita lewati,  Maka... percayalah!!  mulai sekarang  kita harus selalu bisa mengatur kehidupan pribadi kita  dengan diri kita sendiri,  kita lah yang merencanakan kehidupan  dan masa depan kita,  bukan kita yang harus selalu mengikuti  jalur kehidupan yang hampa...  Dengan usaha  dan...