Bismillah,
In the name of Allah
PART III
Sore ini Abi bakalan dateng ke DQ.
Kemaren sore, aku nelfon Abi dan Ummi untuk memberikan busyro itu. Dan sore ini, rencananya mau daftar online. Tapi, yah... gimana lagi coba??
Mau bilang dapet surat rekomendasi jalur prestasi, tapi aku yakin peluang lulus tes berkas kecil sangat. Akupun memutuskan untuk bilang kalau aku ga jadi dapet surat rekomendasi. Yang ada di fikiranku, daripada daftar dan akhirnya ga lulus kan nyesek. mendingan ga usah daftar deh T.T walaupun pasti semua bakalan kecewa.
Kecewa. Kecew berat. ga nyangka semuanya berakhir kaya gini. Mimpi yang hampir terwujud itu... kini PUPUS!
Aku ga kuat! Ga kuat! setiap orang yang nanya tentang SMA(karena sma lagi jadi trending topik buat saat ini) hati aku jadi nyeseksendiri. dan buat denger kata IC atau Incen atau Insan Cendekia. aku ga mau!
Putus asa. Pake banget
Tapi, untuk apa? untuk apa aku terus terusan terpuruk dengan semua ini? toh,
Dengan mengingat kalimat itu, keteguhan hatiku kembali. Rantaian doa terlantun lembut, tetap mengharap masa depan terbaik! Bahkan tak ku hiraukan rasa yang berkecambuk dalam diri ini untuk tetap mendapatkan kesempatan mendapakatkan surat rekomendasi untuk test di IC. aku ingin kesempatan itu kembali. walaupun. aku yakin. hal itu mustahil terjadi.
Tepat setelah Tahfizh ashar selesai, Abi benar benar datang. Terlihat samar dari halaqoh tahfizhku yang berada di pojok masjid. mobil ber plat nomor B XXXX NKT memasuki lapangan aspal depan masjid.
Abi bener bener dateng?
Saat aku ingin salim. berpamitan ke ustadzah. Ustadzah kesayanganku yang bernama Lujfi Maslihatin, bertanya. menanyai hal yang sama seperti kemarin, namun kali ini, jawaban dan raut muka yang terlukis diwajahku berbeda
Setelah menaruh Al-Qur'n, mutaba'ah, dan absen yang selalu menemaniku saat tahfizh. aku bergegas menuju abi yang ternyata sudah berada di depan asrama. sebelum keluar pintu aku menarik napas yang saaaangat panjang. seoanjang yang aku bisa. dan berusaha menguatkan diriku
Aku sudah di depan abi sekarang. terlihat senyuman hangat merekah di wajahnya
hening sejenak. tak terasa air mata terus menetes membasahi pipi bulatku. air mata yang seharusnya keluar karena bahagia kini berubah.
Ku rasa abi bingung, atau kalau abi peka, pasti udah tau apa yang terjadi.
Ternyata ummi ga ikut. di mobil Abi menyuguhkan ku minuman dan berusaha mengalihkan fikiranku tentang sma itu. tapi... mana bisa?
akupun melontarkan rasa sesalku.
Tapi, abi, dengan kekuatan batin beliau berkata
with lots of Love,
Hacnapple
-1896
In the name of Allah
PART III
(masih) March 11th, 2014
Sempet lupa dan jadi keinget.Sore ini Abi bakalan dateng ke DQ.
Kemaren sore, aku nelfon Abi dan Ummi untuk memberikan busyro itu. Dan sore ini, rencananya mau daftar online. Tapi, yah... gimana lagi coba??
Mau bilang dapet surat rekomendasi jalur prestasi, tapi aku yakin peluang lulus tes berkas kecil sangat. Akupun memutuskan untuk bilang kalau aku ga jadi dapet surat rekomendasi. Yang ada di fikiranku, daripada daftar dan akhirnya ga lulus kan nyesek. mendingan ga usah daftar deh T.T walaupun pasti semua bakalan kecewa.
Kecewa. Kecew berat. ga nyangka semuanya berakhir kaya gini. Mimpi yang hampir terwujud itu... kini PUPUS!
Aku ga kuat! Ga kuat! setiap orang yang nanya tentang SMA(karena sma lagi jadi trending topik buat saat ini) hati aku jadi nyesek
Putus asa. Pake banget
Tapi, untuk apa? untuk apa aku terus terusan terpuruk dengan semua ini? toh,
Allahlah sutradara profesional yang telah membuat skenario terbaik.
Dengan mengingat kalimat itu, keteguhan hatiku kembali. Rantaian doa terlantun lembut, tetap mengharap masa depan terbaik! Bahkan tak ku hiraukan rasa yang berkecambuk dalam diri ini untuk tetap mendapatkan kesempatan mendapakatkan surat rekomendasi untuk test di IC. aku ingin kesempatan itu kembali. walaupun. aku yakin. hal itu mustahil terjadi.
Tepat setelah Tahfizh ashar selesai, Abi benar benar datang. Terlihat samar dari halaqoh tahfizhku yang berada di pojok masjid. mobil ber plat nomor B XXXX NKT memasuki lapangan aspal depan masjid.
Abi bener bener dateng?
Saat aku ingin salim. berpamitan ke ustadzah. Ustadzah kesayanganku yang bernama Lujfi Maslihatin, bertanya. menanyai hal yang sama seperti kemarin, namun kali ini, jawaban dan raut muka yang terlukis diwajahku berbeda
"Hasna, abinya datang? gimana IC nya?"Aku berusaha menjelaskan langsung pada intinya. karena aku ga kuat. terbayang wajah kecewa orang orang yang sudah ku buat percaya. aku ga kuat, air mata sudah di ekor, ya Allah~
Setelah menaruh Al-Qur'n, mutaba'ah, dan absen yang selalu menemaniku saat tahfizh. aku bergegas menuju abi yang ternyata sudah berada di depan asrama. sebelum keluar pintu aku menarik napas yang saaaangat panjang. seoanjang yang aku bisa. dan berusaha menguatkan diriku
Everything will be al rightHatiku benar benar bimbang. aku harus bilang apa? hatiku terlalu lemah untuk mengabari busyro yang telah berubah itu.
Aku sudah di depan abi sekarang. terlihat senyuman hangat merekah di wajahnya
"Baarakallahu fiik"aku ga kuat. Abi, maafin nana
hening sejenak. tak terasa air mata terus menetes membasahi pipi bulatku. air mata yang seharusnya keluar karena bahagia kini berubah.
Ku rasa abi bingung, atau kalau abi peka, pasti udah tau apa yang terjadi.
Ternyata ummi ga ikut. di mobil Abi menyuguhkan ku minuman dan berusaha mengalihkan fikiranku tentang sma itu. tapi... mana bisa?
akupun melontarkan rasa sesalku.
"Abi maafin nana. nana belum bisa dapet surat rekomendasi ke IC. padahal nana mau bikin ummi sama seneng. harusnya hari ini hari bahagia bi. tapi..."aku ga kuat. ga tahan disini.
Tapi, abi, dengan kekuatan batin beliau berkata
"Na, masa depan nana ga akan hancur ko kalo ga di IC, masih banyak sekolah bagus lain yang mau nerima nana. Masa anak abi yang sholehah, hafizhah, cantik, pinter ini ga sma? perjuangan nana masih panjang. jangan terpuruk dengan satu hal kaya gini. tetep semangat na. monzher tuh na, masih membuka peluang lebar. maksimalin UNnya. tapi muroja'ah tetep jangan ditinggalin. jangan lupa sama nikmat nikmat Allah na. nana harus sabar. inna nashrollahi qoriib"STUCK. Okay. I love you Abi
with lots of Love,
Hacnapple
-1896
Komentar
Posting Komentar