Bismillah,
In the name of Allah
Dengan seting tempat di Jepang, cerita dimulai dari prolog berjudul 始めましょう yang artinya Mari Kita Mulai. Dibuka dengan kisah kelahiran sang tokoh utama, Mayumi, yang ditinggal mati oleh ibunya saat melahirkannya. Kisah berlanjut ke bab selanjutnya, 合図 yang berarti Sinyal. Pada bab ini diceritakan kisah Mayumi remaja yang kakak laki-lakinya sudah kembali dari kuliah kedokterannya di Inggris. "Mayu-hime" itu adalah panggilan sayang dari kakaknya pada Mayumi yang berarti "Putri Mayu".
Cara penyampaian kisah ini bagus, seperti novel-novel pada umumnya. Tidak terlihat bahwa ini adalah novel pertama dari sang novelis yang diterbitkan. :D Pengenalan Islam pun dibuat sedemikian rupa sehingga tidak berat saat dibaca. Cocok untuk dibaca orang-orang yang ingin mengenal Islam. Kisah antara Mayumi-Satoshi menarik untuk dibaca (menurut aku, ya..). Banyaknya potongan lirik dari ost anime yang disisipkan dalam novel ini, menjadi nilai plus(walaupun dari sekian banyaknya, aku cuma tau satu-.-). Masyarakat Indonesia yang selama ini hanya dapat menyanyikan lagunya tanpa mengerti artinya pun dapat mengerti karena disertakan arti dalam bahasa indonesianya. Banyak juga pengetahuan tentang kebudayaan Jepang yang dimasukkan dalam novel ini sehingga yang membaca pun bisa mengerti tentang kebudayaan negara lain..
SA.TO.SHI
"Akatsuki adalah kisah cinta yang lembut dan syahdu antara Mayumi dan Satoshi. Dihiasi pencarian kebenaran Islam, eksotisme alam, dan budaya Jepang. Novel ini terlalu manis untuk dilewatkan."
– Sinta Yudia, penulis The Road to Empire dan Reinkarnasi
with lots of love,
In the name of Allah
Title : Akatsuki
Author : Miyazaki Ichigo
Genre : Romance, Religious
Rating : 17 +Dengan seting tempat di Jepang, cerita dimulai dari prolog berjudul 始めましょう yang artinya Mari Kita Mulai. Dibuka dengan kisah kelahiran sang tokoh utama, Mayumi, yang ditinggal mati oleh ibunya saat melahirkannya. Kisah berlanjut ke bab selanjutnya, 合図 yang berarti Sinyal. Pada bab ini diceritakan kisah Mayumi remaja yang kakak laki-lakinya sudah kembali dari kuliah kedokterannya di Inggris. "Mayu-hime" itu adalah panggilan sayang dari kakaknya pada Mayumi yang berarti "Putri Mayu".
Dari kisah-kisah selanjutnya
diketahui bahwa Mayumi sangat disayang oleh ibunya dan kakaknya
tersebut. Loh? Katanya ibunya udah meninggal? That's right. Alur cerita
ini maju mundur. Sepeninggal ibunya setelah melahirkannya pada prolog,
ayahnya meminta tolong pada istri sahabatnya untuk menyapih Mayumi.
Keluarga Nakano -nama sahabat ayahnya- kebetulan baru saja kehilangan
anak laki-laki keduanya, jadilah Mayumi pun disapih oleh Ibu Nakano
seperti anaknya sendiri. Suatu ketika ayah Mayumi, meninggal dalam
perjalanan menuju kantornya, jadilah Mayumi seorang yatim piatu. Dia pun
diangkat anak oleh keluarga Nakano. Tak butuh waktu lama untuk Mayumi
disayang oleh keluarga tersebut.
Mayumi merupakan gadis yang
-sebenarnya- cantik, tapi orangnya sendiri merasa biasa saja.
Digambarkan sebagai pribadi yang tidak feminin, tapi juga tidak tomboy.
Mayumi tidak suka berdandan dan paling tidak suka merias wajahnya. Tapi
dia tidak pernah melupakan kodratnya sebagai perempuan, sederhana saja.
Di sekolah pun dia anak yang sederhana saja dengan banyak teman di
sekelilingnya. Ada Kozue yang merupakan sahabat lamanya, Kira Si Ketua
Kelas yang dapat diandalkan dan nampaknya menaruh hati pada Mayumi, Rin,
gadis lemah lembut yang diketahui mengagumi teman sekelasnya yang
bernama Kagawa Satoshi Sang Pangeran Es, Takuya, dan Chiba yang
merupakan sahabat Sang Pangeran Es.
Berawal dari rasa penasaran
Mayumi akan kelakuan Satoshi -Sang Pangeran Es- yang selalu menghilang
saat jam makan siang dan penolakan Satoshi saat dipilih menjadi pemeran
pangeran dalam pentas kebudayaan di sekolahnya. Lewat suatu kejadian,
Mayumi dan Satoshi pun mengobrol untuk pertama kalinya. Dari situlah
Mayumi tau bahwa Satoshi seorang Muslim, yang menjawab
pertanyaan-pertanyaanya tentang tingkah tidak biasa Satoshi selama ini
yang ternyata shalat dzuhur saat jam makan siang, sampai cara bicara dan
sikap Satoshi terhadap lawan jenis yang akhirnya membuatnya disebut
sebagai Pangeran Es.
Rasa penasaran Mayumi terhadap
Satoshi pun merambat pada Islam. Dia ingin mengetahui agama seperti apa
yang diyakini oleh Satoshi hingga membuatnya terlihat bebeda dari orang
Jepang lainnya. Dia pun berkenalan dengan Ayame, kakak perempuan Satoshi
yang merupakan seorang muslimah berjilbab. Dari Ayame-lah Mayumi banyak
mengetahui tentang Islam.
Cerita terus bergulir. Shun,
kakak Mayumi dari keluarga Nakano yang memanggilnya Mayuhime,
memperkenalkannya dengan seseorang bernama Henry Finch yang nantinya
akan diketahui bahwa ternyata Henry memiliki hubungan darah dengan
Mayumi. Konflik pun mulai berdatangan dalam hidup Mayumi. Dalam
menjalani masalahnya, dia dituntun untuk mengenal Islam lebih jauh,
bukan hanya rasa penasaran, tapi juga mempelajari Islam.
Cara penyampaian kisah ini bagus, seperti novel-novel pada umumnya. Tidak terlihat bahwa ini adalah novel pertama dari sang novelis yang diterbitkan. :D Pengenalan Islam pun dibuat sedemikian rupa sehingga tidak berat saat dibaca. Cocok untuk dibaca orang-orang yang ingin mengenal Islam. Kisah antara Mayumi-Satoshi menarik untuk dibaca (menurut aku, ya..). Banyaknya potongan lirik dari ost anime yang disisipkan dalam novel ini, menjadi nilai plus(walaupun dari sekian banyaknya, aku cuma tau satu-.-). Masyarakat Indonesia yang selama ini hanya dapat menyanyikan lagunya tanpa mengerti artinya pun dapat mengerti karena disertakan arti dalam bahasa indonesianya. Banyak juga pengetahuan tentang kebudayaan Jepang yang dimasukkan dalam novel ini sehingga yang membaca pun bisa mengerti tentang kebudayaan negara lain..
Kekurangannya, ada beberapa
bagian dalam novel ini yang menurut aku kurang masuk akal. Seperti tokoh
Satoshi yang digambarkan sebagai sesosok laki-laki sempurna dengan
kualitas otak, wajah, dan ilmu agama yang baik. Pada kenyaataanya sulit
ditemukan manusia yang seperti itu, kan? :D Namun karena ini novel
fiski, dan pengarangnya pun perempuan juga, tentu saja saya mengerti
perasaanya. :P Tokoh yang digambarkan sesuai dengan impian para
perempuan (haha). Di luar penokohan, ada beberapa adegan dalam kisah
yang juga kurang masuk akal. yah, ngga perlu dijabarkan aku rasa. Selain
itu, alur cerita yang mudah ditebak juga termasuk kekurangan dalam
novel ini biarpun ngga mengurangi pembaca untuk menikmati ceritanya.
Manusia pada hakikatnya
mengetahui yang mana kebenaran, hanya saja ngga bisa langsung
menerimanya, apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan.Tapi jika memang
sudah saatnya hidayah itu datang dan manusia menerimanya dengan hati
yang terbuka, maka insya Allah akan teranglah jalannya. Sebaliknya, jika
manusia menutup hatinya, maka gelaplah jalannya sampai Allah akan
menyapanya kembali dengan hidayah kembali. Semoga kita termasuk
orang-orang yang membuka hati terhadap kebenaran Allah, amiin..
Pertanyaan: Apa yang bikin gila dari novel ini??
Hahah.. Jawabannya cuma satu:
SA.TO.SHI
aku bener-bener pengen KETEMU sama satoshi!! Oke, setidaknya dengan sifat seperti Satoshi deh, kalo emang ngga mungkin Satoshi muncul ke dunia nyata.. Dan catet. Ngga cuma ketemu sebenernya, tapi juga berjodoh! AMIN *plak*
"Hey kau yang di dekat jendela. Mau ikut denganku?" >> ini
quote favoritku yang bikin gila dan teriak-teriak sendiri pas baca.
Halaman 156 kalo ngga salah.. pas hari valentine. Hahaaa.. *nangis pilu dipojokan*
source: http://seikatsu-no-monogatari.blogspot.com
"Akatsuki adalah kisah cinta yang lembut dan syahdu antara Mayumi dan Satoshi. Dihiasi pencarian kebenaran Islam, eksotisme alam, dan budaya Jepang. Novel ini terlalu manis untuk dilewatkan."
– Sinta Yudia, penulis The Road to Empire dan Reinkarnasi
with lots of love,
Hacnapple
-1827
-1827
Komentar
Posting Komentar