Langsung ke konten utama

AKATSUKI

Bismillah,
In the name of Allah

Title     : Akatsuki
Author : Miyazaki Ichigo
Genre  : Romance, Religious
Rating  : 17 +


Dengan seting tempat di Jepang, cerita dimulai dari prolog berjudul 始めましょう yang artinya Mari Kita Mulai. Dibuka dengan kisah kelahiran sang tokoh utama, Mayumi, yang ditinggal mati oleh ibunya saat melahirkannya. Kisah berlanjut ke bab selanjutnya, 合図 yang berarti Sinyal. Pada bab ini diceritakan kisah Mayumi remaja yang kakak laki-lakinya sudah kembali dari kuliah kedokterannya di Inggris. "Mayu-hime" itu adalah panggilan sayang dari kakaknya pada Mayumi yang berarti "Putri Mayu".

Dari kisah-kisah selanjutnya diketahui bahwa Mayumi sangat disayang oleh ibunya dan kakaknya tersebut. Loh? Katanya ibunya udah meninggal? That's right. Alur cerita ini maju mundur. Sepeninggal ibunya setelah melahirkannya pada prolog, ayahnya meminta tolong pada istri sahabatnya untuk menyapih Mayumi. Keluarga Nakano -nama sahabat ayahnya- kebetulan baru saja kehilangan anak laki-laki keduanya, jadilah Mayumi pun disapih oleh Ibu Nakano seperti anaknya sendiri. Suatu ketika ayah Mayumi, meninggal dalam perjalanan menuju kantornya, jadilah Mayumi seorang yatim piatu. Dia pun diangkat anak oleh keluarga Nakano. Tak butuh waktu lama untuk Mayumi disayang oleh keluarga tersebut.

Mayumi merupakan gadis yang -sebenarnya- cantik, tapi orangnya sendiri merasa biasa saja. Digambarkan sebagai pribadi yang tidak feminin, tapi juga tidak tomboy. Mayumi tidak suka berdandan dan paling tidak suka merias wajahnya. Tapi dia tidak pernah melupakan kodratnya sebagai perempuan, sederhana saja. Di sekolah pun dia anak yang sederhana saja dengan banyak teman di sekelilingnya. Ada Kozue yang merupakan sahabat lamanya, Kira Si Ketua Kelas yang dapat diandalkan dan nampaknya menaruh hati pada Mayumi, Rin, gadis lemah lembut yang diketahui mengagumi teman sekelasnya yang bernama Kagawa Satoshi Sang Pangeran Es, Takuya, dan Chiba yang merupakan sahabat Sang Pangeran Es.

Berawal dari rasa penasaran Mayumi akan kelakuan Satoshi -Sang Pangeran Es- yang selalu menghilang saat jam makan siang dan penolakan Satoshi saat dipilih menjadi pemeran pangeran dalam pentas kebudayaan di sekolahnya. Lewat suatu kejadian, Mayumi dan Satoshi pun mengobrol untuk pertama kalinya. Dari situlah Mayumi tau bahwa Satoshi seorang Muslim, yang menjawab pertanyaan-pertanyaanya tentang tingkah tidak biasa Satoshi selama ini yang ternyata shalat dzuhur saat jam makan siang, sampai cara bicara dan sikap Satoshi terhadap lawan jenis yang akhirnya membuatnya disebut sebagai Pangeran Es.

Rasa penasaran Mayumi terhadap Satoshi pun merambat pada Islam. Dia ingin mengetahui agama seperti apa yang diyakini oleh Satoshi hingga membuatnya terlihat bebeda dari orang Jepang lainnya. Dia pun berkenalan dengan Ayame, kakak perempuan Satoshi yang merupakan seorang muslimah berjilbab. Dari Ayame-lah Mayumi banyak mengetahui tentang Islam.

Cerita terus bergulir. Shun, kakak Mayumi dari keluarga Nakano yang memanggilnya Mayuhime, memperkenalkannya dengan seseorang bernama Henry Finch yang nantinya akan diketahui bahwa ternyata Henry memiliki hubungan darah dengan Mayumi. Konflik pun mulai berdatangan dalam hidup Mayumi. Dalam menjalani masalahnya, dia dituntun untuk mengenal Islam lebih jauh, bukan hanya rasa penasaran, tapi juga mempelajari Islam.

Cara penyampaian kisah ini bagus, seperti novel-novel pada umumnya. Tidak terlihat bahwa ini adalah novel pertama dari sang novelis yang diterbitkan. :D Pengenalan Islam pun dibuat sedemikian rupa sehingga tidak berat saat dibaca. Cocok untuk dibaca orang-orang yang ingin mengenal Islam. Kisah antara Mayumi-Satoshi menarik untuk dibaca (menurut aku, ya..). Banyaknya potongan lirik dari ost anime yang disisipkan dalam novel ini, menjadi nilai plus(walaupun dari sekian banyaknya, aku cuma tau satu-.-). Masyarakat Indonesia yang selama ini hanya dapat menyanyikan lagunya tanpa mengerti artinya pun dapat mengerti karena disertakan arti dalam bahasa indonesianya. Banyak juga pengetahuan tentang kebudayaan Jepang yang dimasukkan dalam novel ini sehingga yang membaca pun bisa mengerti tentang kebudayaan negara lain..

Kekurangannya, ada beberapa bagian dalam novel ini yang menurut aku kurang masuk akal. Seperti tokoh Satoshi yang digambarkan sebagai sesosok laki-laki sempurna dengan kualitas otak, wajah, dan ilmu agama yang baik. Pada kenyaataanya sulit ditemukan manusia yang seperti itu, kan? :D Namun karena ini novel fiski, dan pengarangnya pun perempuan juga, tentu saja saya mengerti perasaanya. :P Tokoh yang digambarkan sesuai dengan impian para perempuan (haha). Di luar penokohan, ada beberapa adegan dalam kisah yang juga kurang masuk akal. yah, ngga perlu dijabarkan aku rasa. Selain itu, alur cerita yang mudah ditebak juga termasuk kekurangan dalam novel ini biarpun ngga mengurangi pembaca untuk menikmati ceritanya.

Manusia pada hakikatnya mengetahui yang mana kebenaran, hanya saja ngga bisa langsung menerimanya, apalagi mengaplikasikannya dalam kehidupan.Tapi jika memang sudah saatnya hidayah itu datang dan manusia menerimanya dengan hati yang terbuka, maka insya Allah akan teranglah jalannya. Sebaliknya, jika manusia menutup hatinya, maka gelaplah jalannya sampai Allah akan menyapanya kembali dengan hidayah kembali. Semoga kita termasuk orang-orang yang membuka hati terhadap kebenaran Allah, amiin..
Pertanyaan: Apa yang bikin gila dari novel ini??
Hahah.. Jawabannya cuma satu:

SA.TO.SHI
aku bener-bener pengen KETEMU sama satoshi!! Oke, setidaknya dengan sifat seperti Satoshi deh, kalo emang ngga mungkin Satoshi muncul ke dunia nyata.. Dan catet. Ngga cuma ketemu sebenernya, tapi juga berjodoh! AMIN *plak*

"Hey kau yang di dekat jendela. Mau ikut denganku?" >> ini quote favoritku yang bikin gila dan teriak-teriak sendiri pas baca. Halaman 156 kalo ngga salah.. pas hari valentine. Hahaaa.. *nangis pilu dipojokan*
 source: http://seikatsu-no-monogatari.blogspot.com

"Akatsuki adalah kisah cinta yang lembut dan syahdu antara Mayumi dan Satoshi. Dihiasi pencarian kebenaran Islam, eksotisme alam, dan budaya Jepang. Novel ini terlalu manis untuk dilewatkan."
– Sinta Yudia, penulis The Road to Empire dan Reinkarnasi





with lots of love,
Hacnapple
-1827

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uncomfortable

Bismillah,  In the name of Allah ya, seperi judul diatas, i am very uncomfortable at DQ. I don't know why.. but, I wanna move! Perasaan ini kembali lagi. ga tau kenapa.. Aku juga sering sakit. pengennya sakit waktu lagi sehat. tapi kalo sakit, pengennya sehat Sekarang aku mau pindah.. tapi, gimana ya.. aku masih mau ngafal القرآن الكريم dan jadi Hafizhah. aku mau banggain أمي و أبي , and all of my family, everyone also. kata Ummi, aku harus shalat istikharah dulu sebelum ngambil keputusan. dan aku harus istiqomah kalau udah dapet petunjuk dari Allah.  Sebenernya, aku masih pengen di DQ, tapi, yang bikin aku ga betah itu apa bisa berubah? aku berharap banget.... itu bisa terjadi sekarang, aku cuma butuh seseorang yang lebih berpengalaman,,, wali asrama. ya, wali asrama itu penting banget buat semua santri. karena mereka adalah pengganti Ummiku. aku pengen beliau mengerti perasaanku. I want her to understand my feelings. Just that! no more Ustadzah, kalau ust...

OSDQ 2013-2014

Bismillah, In the name of Allah Sekarang, buat tahun ini sampe tahun depan, angkatan aku diamanahi sekolah tercinta kami, SMPIT Darul Quran Mulia Putri, untuk menertibkan para santriwati.. ehehe DAn, alhamdulillah aku menjadi salah satu bagiannya Dengan : Pembina : Ustadzah Eli Chief of OSDQ I : Basma Amira Zahra Chief of OSDQ II : Faiqoh Hasanah Secretary : Atrasina Mazaya Treasure : Syifa Azzahra  Syifa, Faiqoh, Ustadzah Hilwa, Basma, Atrasina Security Department   : Tazkiya Muthmainnah                                       Nabilah 'Ulya Rizkiya                                       L...

Roda Kehidupan

Bismillah, In the name of Allah Roda kehidupan terus berputar  Seiring dengan berjalannya waktu  Detik demi detik terus kita lewati...  Akan tetapi Tak selamanya kita terus berada dia atas  Terkadang kita harus bersabar dalam keburukan kita  Yang sedang berada di bawah..  Namun mengapa kita harus selalu mengikuti jalur roda kehidupan tersebut?  kenapa kita tidak mencoba  berusaha untuk menjadi pengendara  dari roda tersebut...  Yang ma mpu mengendalikan  dan menguasai putaran jalan roda tersebut  Kita juga dapat memilih  jalur mana yang lebih baik bagi kita untuk kita lewati,  Maka... percayalah!!  mulai sekarang  kita harus selalu bisa mengatur kehidupan pribadi kita  dengan diri kita sendiri,  kita lah yang merencanakan kehidupan  dan masa depan kita,  bukan kita yang harus selalu mengikuti  jalur kehidupan yang hampa...  Dengan usaha  dan...