Bismillah,
In the name of Allah...
Ini lanjutan dari cerita sebelumnya..
Akhirnya,, sampai juga kami di Madrasah Tsanawiyah Pamulang… Berbagai macam rasa terasa. Lega karena sudah sampai tujuan, senang karena hari yang telah ditunggu-tunggu telah datang, lemas dan gugup karena akan bertarung melawan sekolah lain dan ngantuk karena masih pagi(hhe )
Ustadzah Mundri segera mengumpulkan kami semua. Ustadzah memberikan tanda peserta Olimpiade Matematika Tsanawiyah, Papan jalan, dan memberi tahu kepada kami di mana ruangan yang akan kami tempati. Setelah itu, kami semua berfoto-foto bersama di depan panggung pementasan. Dipanggung inilah babak Final akan berlangsung. Dibabak Final nanti, akan ada 4 orang pintar yang akan beradu otak/cerdas cermat(perorangan). Semoga semuanya dari sekolah kita, amiin. O, ya! Tidak hanya ada Olimpade Matematika di MTsN. Tetapi ada juga Pentas Seni dari MTsN yang akan ditampilkan di atas panggung tersebut.
Sebelum kami memulai Olimpiade, ada beberapa sambutan-sambutan, tata cara mengerjakan soal, dan lain-lain. Setelah sambutan-sambutan selesai, kami semua(peserta olimpiade) segera masuk ke ruangan masing-masing.
Alhamdulillah, walaupun saya hanya dapat mengerjakan 18 soal, 8 soal kira-kira, dan 4 tidak diisi, saya sudah merasa lebih tenang… Saya tidak mengerjakan semua karena takut jika soal salah akan minus. Saya segera menemui teman-teman saya dan berdiskusi tentang soal-soal yang telah keluar. Saat saya bertanya kepada Ustadzah, ternyata jika ada soal yang salah tidak minus. Hhh… Saya sangat menyesal.. Ustadzah juga kecewa saat tahu bahwa saya tidak menjawab 4 soal. Ternyata, selain saya ada juga yang tidak menjawab beberapa soal, yaitu Putri Arafah A. Ia tidak menjawab 2 soal. Saya dan Putri hanya bisa pasrah…
Sambil menunggu pengumuman, kami menyaksikan Pentas Seni dari MTsN. Ada paduan suara, band, tari saman, dan lain-lain. Semuanya keren deh!
Tak terasa, akhirnya hasil olimpiade babak penyisihan akan segera diumumkan. Kami semua merasa tegang. Kami merasa kecewa, karena urutan pertama dan kedua bukan dari sekolah kami. Tapi, kami sangat senang karena urutan ketiga ditempati oleh sekolah kami, yaitu Yumna Nabila Fanani. sedangkan sekolah kita yang lainnya ada Rona Atikah=5, Hilman Rafid A=10, Muhammad Hilmi=15, dan Ahmad Hanif 17. Saat pengumuman selesai, banyak dari kami yang kecewa karena tidak/belum bisa(untuk adik kelas) masuk babak semifinal. Tapi, kami terus menyemangati dan mendoakan yang masuk babak semifinal agar dapat melanjutkan ke babak selanjutnya. Selagi Yumna, Rona, Rafid, Hilmi, dan Hanif menjalankan olimpiade, kami(yang belum masuk semifinal) memutuskan untuk menunggu mereka sampai selesai.
Sambil menunggu, kami bermain dan jalan-jalan bersama. Disana, tanpa disengaja kami bertemu dengan alumni Nur Fatahillah. Diantara kami juga ada yang kelaparan dan jajan di kantin. O,ya teman-teman, kantin di MTsN sangat luas loh! Suasananya juga tidak terlalu ramai. Jadi, kami bisa bersantai-santai disana. Selain pergi ke kantin, ada juga yang beristirahat, baca buku, dan lain-lain di sekitar mushala MTsN.
Tak terasa, adzan dzuhur berkumandang. Kami semua segera mengambil air wudhu dan shalat. Setelah shalat, kami tidak lupa mendoakan teman-teman yang sedang menjalankan Olimpiade babak semifinal. Setelah itu, kami diberikan piagam penghargaan oleh ustadzah Mundri dari MTsN atas peran serta kami dalam Olimpiade Matematika Ke-4 Tingkat SD/MI se-Provinsi Banten & Sekitarnya Tahun 2011(sesuai yang tertulis dipiagamnya). Makanya teman-teman, jangan takut kalah kalau mengikuti lomba-lomba/olimpiade. Walaupun tidak terpilih, tetap diberi piagam kok! Lumayan untuk kenang-kenangan. Tetapi, menurut saya, yang terpenting adalah pengalamannya. Benar tidak?
Akhirnya, umi datang menjemput saya. Saya memutuskan untuk tetap berada di MTsN untuk mendengarkan pengumuman siapa saja yang akan melanjutkan perjuangan ke babak 'Final'. Umi-pun menyetujuinya. Sambil menunggu, saya dan umi berbincang-bincang di depan mushala, dan berkeliling-keliling disekitar MTsN. Tanpa disengaja, saya dan umi melihat hasil Olimpiade Matematika babak penyisihan. Alhamdulillah, saya mendapatkan urutan 31. (maaf, yang lainnya saya lupa). Soal yang berhasil saya jawab benar hanya 16. Padahal, saya telah yakin bahwa 18 soal yang saya jawab itu benar. Sayangnya, 2 soal dari 18 soal itu salah… Berarti, 8 soal yang saya kira-kira salah semua?! Sudah takdir, kurang hoki…
Sayangnya, saya dan umi pulang terlebih dahulu sebelum hasil olimpiade matematika babak semifinal diumumkan. Jadi, saya tidak dapat merasakan ketegangan teman-teman… saya sangat menyesal…
O, ya! Teman-teman mau tahu bagaimana hasil olimpiade matematika babak final?
Sayangnya, sekolah kami belum beruntung. Tidak ada seorangpun yang masuk 5 besar. Tetapi, Alhamdulillah ada dua orang yang menempati sepuluh besar. Yaitu, Ahmad Hanif=7 dan Hilman Rafid A.= 10. Saya sangat terkejut saat mendengar bahwa sekolah kami tidak ada yang melanjutkan kebabak selanjutnya. Saya, kami semua(peserta olimpiade, terutama angkatan 5) sangat, sangat merasa bersalah terhadap sekolah kami. Karena sebelumnya, dari Olimpiade Matematika ke-1 sampai 3, sekolah kami selalu mendapatkan peringkat pertama. Tetapi, sekarang? Yang masuk 5 besar saja tidak ada. Kami sangat sangat merasa bersalah… Semoga dilain kesempatan, sekolah kami bisa mendapatkan kembali piala peringkat pertama Olimpiade Matematika yang sekarang berada di sekolah Aulia. amiin..
Disertai banyak penyesalan,
Hacnapple
Komentar
Posting Komentar