Bismillah,
Teman-teman mau tau apa saja yang akan terjadi di Puspiptek? Tunggu cerita selanjutnya yaa..
Dijamin seru deh!
In the name of Allah…
Alhamdulillah, Ujian Nasional(UN) telah berakhir.. kalian semua pasti sudah lega ‘kan? Berbeda dengan saya. Walaupun UN sudah berakhir, saya belum tenang.. karena saya masih menunggu-nunggu hasil UN.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan peristiwa yang terjadi pada hari Kamis, 12 Mei 2011, tepat pada hari terakhir UN.
Saya sangat bersyukur karena hari ini masih bisa melakukan shalat malam/qiyamulail/tahajud. Setelah itu, seperti biasa saya mengulang-ulang pelajaran. Karena sekarang jadwal UN-nya Ilmu Pengetahuan Alam(IPA), jadi saya mengulang-ulang pelajaran tersebut hingga adzan subuh berkumandang. Saya segera shalat subuh bersama teh Hani. Setelah itu, saya membaca Al-Qur’an dan Almatsurat hingga jam 5.30. Lalu, saya bersiap-siap menuju sekolah tercinta untuk melaksanakan UN.. Saya berangkat ke sekolah pada jam 06.15
Sesampainya di sekolah, saya segera mengambil name tag, dan berbincang-bincang bersama teman. O,ya! Rencananya, sehabis UN IPA, ada meeting untuk mempersiapkan Drama Musical(DraMus). Alhamdulillah.. semua annisa telah menyetujuinya. Walaupun ada yang sedikit keberatan, tetapi, akhirnya semua annisa setuju. Ternyata, ada suatu permasalahan baru! Arrijal tidak bisa mengikuti meeting karena mau pergi ke.. PARIS..!! Wah.. saya sangat terkejut mendengarnya,, sekaligus tertarik! Saya memang sangat ingin pergi ke kota yang berpemandangan romantis(bukan romantis cinta-cintaan lohh), seperti Paris. Tapi, apa yang mereka maksud Paris itu, adalah kota Paris yang berada di benua Eropa dan ibu kota dari negara Perancis?? Sebenarnya, saya sudah merasa bahwa mereka bukan pergi ke kota Paris yang saya idam-idamkan, melainkan tempat lain. Saya sudah meminta pertolongan kepada teman-teman DraMus lainya. Tetapi, mereka tetap tidak bisa menghadiri meeting. Saya sangat….. kecewa. Saya kembali membalikkan otak saya untuk mencari cara lain. Tanpa disengaja, saya menemukan ustadzah Mundri sedang berjalan. Saya dan Nia segera menghampiri ustadzah Mundri dan menanyakan tentang Pentas Seni . Kata Ustadzah, “Sehabis UN kita semua berkumpul di depan kelas satu, ada beberapa informasi penting.” Saya cukup lega mendengarnya , dengar acara berkumpul itu, kita tidak perlu melakukan meeting DraMus..
Saya bertemu dengan Bratz( Best Friend, Evelyn Brati Hanifa), dan saling berbagi rasa. Bratz sangat gugup karena hari ini UN IPA. Bratz takut tidak mendapatkan nilai 10.. (Bratz sangat pintar lho dalam mata pelajaran ini). Saya segera menenangkan hati Bratz “Jika kamu bersungguh-sungguh, kamu pasti bisa Bratz! [Optimis sajalah(Tashiru)], kita saling mendoakan ya Bratz.." Setelah kami saling berbagi rasa, kami segera berdiskusi tentang pelajaran IPA.
Tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi, kami semua segera masuk ke ruangan masing-masing. Tidak tahu mengapa, sekarang malah saya yang gugup! Mungkin karena (nittt) ya benar! Selain itu, karena ini adalah hari terakhir UN, dan IPA adalah pelajaran UN yang tidak menarik. Padahal, saya ingin sekali menjadi seorang Dokter. Tapi, kenapa saya tidak suka pelajaran yang bersangkutan?!
30 menit telah berlalu, sudah banyak yang selesai termasuk saya. Walaupun sudah banyak yang selesai, ruangan III tidak terlalu ramai. Walau ada sedikit suara gesekan antara lantai dengan meja dan antara lantai dengan kursi. Para pengawas tidak lupa mengigatkan kami untuk teliti, teliti, dan teliti dalam mengerjakan soal UN terakhir Sekolah Dasar ini, agar kami tidak menyesal nantinya. Saya sudah berusaha memeriksa Lembar Jawaban Ujian Nasional(LJUN) dengan teliti dan hati-hati. Saat saya melihat LJUN saya, saya mendapati kertas LJUN saya lecak! Saya lumayan panik .. Jika saya meminta LJUN yang baru, saya juga harus meminta tambahan waktu cukup banyak(sekarang sudah menit k 90). Itupun jika masih tersisa LJUN. Jika tidak ada, saya malah merepotkan para pengawas.. Setelah saya melihatnya kembali, saya cukup beruntung karena lecakannya berada di luar kotak biru.. tetapi, jika LJUN saya tidak masuk scan NEM tertinggi saya hanya bisa mencapai 20! Itu juga jika saya bisa mendapatkan nilai sempurna pada pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.. saya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT.. Semoga, Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan NEM diatas 25, amiin… Saya merasa sangat ngantuk. Saya segera membuka kacamata saya dan menutup wajah saya. Tak terasa, ternyata saya ketiduran! Untung saja saya tersadar pada menit ke 110. Masih ada 10 menit untuk memeriksa jawaban saya. Berarti, saya tertidur selama 20 menit?! Wahh cukup lama yaa..
Setelah keluar dari ruangan, saya segera ke mushala. Seperti biasa, saya bertemu dengan teman-teman dan segera berdiskusi soal-soal yang telah kami kerjakan. Senang karena jawaban sama dan juga kecewa karena jawaban ada yang berbeda. Saat saya ingin pulang, saya lupa jika hari ini saya akan pulang naik angkot bersama Nia! Dan, saya lupa memberi tahu Pak Seto saya tidak perlu dijemput.
Setelah pertemuan selesai, saya ditemani oleh Luthfia untuk memberi tahu bahwa saya tidak pulang diantar Pak Seto. Saya sangat merasa bersalah, karena Pak Seto harus bolak-balik ke sekolah… maaf ya pak Seto...Gambarnya berlebihan!
Saat saya menghampiri Nia, “Aku boleh main ke rumah kamu gak na?” Tanya Nia, ” Aku juga mau ke rumah kamu na! boleh gak?” kata Luthfia. “Kalian udah izin sama orangtua kalian?” Tanya saya balik. “Aku udah na, kata mamaku gak papa kok! Please na.. boleh yaa ” pinta Nia, “aku juga boleh na sama mamaku. Sama kamu boleh gak?”, “Boleh dong!” jawab saya semangat, “Tapi, dirumahku gak ada siapa-siapa.. Gak papa?” lanjut saya. “Yaa gak papa” jawab Nia. “Hasna, tunggu aku pulang dulu ya, baru kamu pulang.. aku belum dijemput nih.”, “yaudah, Nia 'kan mau beli mie dulu kan? Aku tunggu disini sama Faizah yaa”. “Ni, boleh minjem HP gak?” Tanya seseorang(maaf, saya lupa siapa). Setelah seseorang tersebut selesai meminjam HP Nia, ia memberikan HP tersebut kepada saya, dan pulang karena telah dijemput. Saya melihat-lihat HP Nia tanpa izin. Tiba-tiba Nia datang dan memberi tahu sebuah SMS. Saya segera membacanya “astaghfirullah!! ” orang-orang disekitar saya berhenti berbicara, dan melihat kearah saya. “Kenapa Has” Tanya seorang teman saya, “Gak papa kok…” saya tertegun sejenak.. “Tuh kan Na.. aku gak bohong..” kata Nia. “Dia juga pernah bilang itu ke aku, Na!” lanjut Luthfia.
Sudahlah.. lupakan cerita itu. Kita lanjutkan ke peristiwa selanjutnya
Saat kami(Saya, Luthfia, dan Nia) ada di angkot, Nia mendapat SMS dari Miqdad: woyy.. gua udh di Patek nihh.. lu ada di mana?. Kami semua kaget mendengarnya. Ngapain mereka ke Puspiptek?. “Paling bohong!” kata Luthfia. “Hah! Lu? Gua? Miqdad ‘kan gak pernah ngomong Lu, Gua kalo SMS-an sama aku..” lanjut Nia. “udah ni, jawab aja: oh! kamu jangan bilang kalau kita juga mau ke Puspiptek. Nanti, dikiranya kita ngikutin mereka lagi!” saran Luthfia. “iya. Bener juga. Tapi, kalau Miqdad gak pernah ngomong LG, siapa dong??” tanya saya untuk memastikan. kamipun berfikir sejenak. .... "WISANG!!(maaf, gambar tidak sesuai dengan emosi kami)" sahut kami serempak. "Kalau itu Wisang, berarti mereka bener-bener ada di Puspiptek dong?!". “Iya, ya.. pokoknya, klo kita ketemu mereka, kita tutupin muka kita pakai ini(papan jalan) trus, agak dikebawahin sedikit.” Lanjut Luthfia. “Tapikan tetap saja keliatan dari bajunya..” lanjut saya. “yaa gak papa lah..” tambah luthfi. “Ok dech..!” kata Nia semangat.
Akhirnya, kami sudah sampai Muncul. Kami semua ke rumah saya berjalan kaki. Saat kami berjalan di depan Alfa Mart, “Ni, Has, mau beli es krim gak?” tawar Luthfia. “Boleh!” jawab Nia. Saat ada di pintu AlfaMart, saya melihat umi di depan Kasir. Kami segera mengucapkan salam dan salim kepada umi. “Mi, Nia dan Luthfia mau main ke rumah.” Tanya ku, “oh, iya. Nanti umi siapin makanan. Umi pulang duluan ya. Assalamualaikum.” Umi segera pulang. Berarti, di rumah ada umi dong! Alhamdulillah... Kami memilih es krim Paddlepop yang Rainbow. Setelah itu, kami segera pergi ke kasir untuk membayarnya.(maaf, gambarnya tidak sesuai)
Akhirnya, kami sudah sampai Muncul. Kami semua ke rumah saya berjalan kaki. Saat kami berjalan di depan Alfa Mart, “Ni, Has, mau beli es krim gak?” tawar Luthfia. “Boleh!” jawab Nia. Saat ada di pintu AlfaMart, saya melihat umi di depan Kasir. Kami segera mengucapkan salam dan salim kepada umi. “Mi, Nia dan Luthfia mau main ke rumah.” Tanya ku, “oh, iya. Nanti umi siapin makanan. Umi pulang duluan ya. Assalamualaikum.” Umi segera pulang. Berarti, di rumah ada umi dong! Alhamdulillah... Kami memilih es krim Paddlepop yang Rainbow. Setelah itu, kami segera pergi ke kasir untuk membayarnya.
Teman-teman mau tau apa saja yang akan terjadi di Puspiptek? Tunggu cerita selanjutnya yaa..
Dijamin seru deh!
-----------With Lots Of Love-----------
Komentar
Posting Komentar