Langsung ke konten utama

a challenge

Bismillah,
In the name of Allah

#tuliasanpaskelas8

Saat itu, dimana bulan bersinar dengan bangganya, seakan menunjukkan dialah yang paling bersinar di langit.

Aku menangis...
entah sudah berapa lama aku tidak menangis.

karena orang itu,
Dengan seenaknya dia berbicara di depanku dengan menggunakan bahasa yang seharusnya tidak dia pakai tidak pada tempatnya

#flashbackdikit

Saat itu aku sedang melakukan kewajibanku sebagai anak asrama, piket. Dan terdengar di depanku segerombolan anak berbicara dengan bahasa itu, laluku sindir mereka dengan deheman yang setidakkannya bisa mengingatkan mereka
          "Ehm..."
mereka menengok ke arahku, tatapannya sinis. aku biasa aja.
yah, sudah biasa aku melihat tatapan itu. Tatapan tidak suka bahkan benci.
mereka terus mengobrol seenaknya, mungkin memang sengaja atau bagaimana, aku tidak tau.
tugasku saat itu membersihkan koridor. menyapunya dengan hati dan raga yang terlalu letih.

mendengar ocehan orang-orang yang dengan sengaja berbicara bahasa itu,
melihat tatapan sinis yang tidak suka dengan peraturan kami,
menerima segala macam kalimat saat diberikan language card
selama berhari-hari, menahan resah itu

hari ini aku capek, capek banget.

dengan hati kesal aku menyapu koridor asrama yang lumayan panjang. aku terus menyapu dan dengan sengaja aku melambungkan selembar tisu telah dipakai yg tergeletak di lantai yang di dorong oleh sapuku, kedepan anak itu. niat jahilku berhasil! dia terpancing lalu menyuruhku membuangnya ke tempat sampah,
yang tadinya hanya sekedar bercanda, entah mengapa aku juga terpancing oleh bisikan makhluk yang berusaha merusak kehidupan manusia itu, setan.

          " You are not use Lughoh! So, I can throw the rubbish as I want!" ucapku lirih
lalu dia jawab,
          "Buang ga na!" jawabnya dengan nada lembut, mungkin dia kaget kenapa aku tiba tiba berbicara lirih seperti itu, tapi aku bertambah kesel dengan ucapannya, karena dia tetap tidak berbicara dengan bahasa inggris atau arab!
          " Still speak with that?! I won't throw this rubbish to it place! never!" amarahku meluap, air mata tertahan dalam relung hati. aku diam sebentar menarik nafas. lalu, dengan ringan aku mengambil selembar tisu tersebut dan membuangnya ketempat sampah. omonganku tadi memang hanya omong kosong, tidak mungkin aku membiarkannya. dengan segera aku masuk ke asrama. aku ga kuat.

Jujur, aku cuma mau nyadarin dia, dan aku sadar, cara ini salah~

di dalem asrama aku duduk di atas kasur, bukan kasurku, tapi kasur salah seorang temanku, Nazla
          "nangis na?" salah seorang temanku, salma, bertanya, aku yakin dia sudah tau kenapa,hanya memastikan. aku diam sebentar. hatiku terasa berat banget, akupun jawab
          "Sebel banget sal, Dia tuh udah dibilangin tetep aja.. Padahal peraturan kitatuh cuma satu! TERAPIN BAHASA(english dan arabic, kita nyebutnya bahasa atau lughoh, kalau language ribet ngomongnya.ehehe)! tapi kenapa sih kayanya males banget ngejalanin! didepan aku lagi! Divisi kita tuh ga banyak aturan!! coba divisi dia, inilah, itulah, inilah, itulah. Banyak kan? kita cuma satu! TERAPIN BAHASA! udah! cukup! tapi kenapa mereka gituin kita? ga ngehargain kita! ga tau apa! kita tuh cape! Dia langgar peraturan kita! aku juga bisa ngelanggar peratran dia!!" jelasku hampir menjerit. buncahlah tangisanku... Tapi hatiku terasa lebih tenang dengan meluapkan apa yang telah membebani relung hatiku. 

          "Udahlah na, jadi divisi bahasa itu emang ga gampang. Tapi jangan sampe kamu punya fikiran kaya gitu. Kalo kamu atau semua santriwati DQ punya fikiran kaya gitu, gimana DQ bisa maju? tertib? Biarin ajalah na.. mereka mau ga ngehargai kita lah, atau apalah,, yah, itu tantangan buat kita" jelasnya, aku terdiam

Salma, salah satu anggota divisi bahasa. seorang temanku, inginku berkata bahwa dia adalah teman terbaikku, dari mulutnya, keluar kata kata yang entah kenapa selalu bisa mencerahkan fikiranku. beruntunglah aku se asrama sama dia.

Dari nasihat Salma, akupun sadar, memang ga gampang ngejalanin amanah besar. Ga gampang! ya, benar, ini tantangan.  toh, Allah Sang Maha Menyaksikan, Ia menyaksikan semua perjuangan, pengorbanan, semuanya! 
          "rasa cape ini ga akan sia sia, kamu ga boleh nyerah gitu aja, kamu harus kuat buat ngejalanin amanah ini, inget kata ustad muhtadi, "kalian harus kuat menjalankan amanah besar ini, dan siap dalam melewati segala rintangan yang ada di depan kita" inget kan na?"






With lots of Love,
Hacnapple
-1618

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uncomfortable

Bismillah,  In the name of Allah ya, seperi judul diatas, i am very uncomfortable at DQ. I don't know why.. but, I wanna move! Perasaan ini kembali lagi. ga tau kenapa.. Aku juga sering sakit. pengennya sakit waktu lagi sehat. tapi kalo sakit, pengennya sehat Sekarang aku mau pindah.. tapi, gimana ya.. aku masih mau ngafal القرآن الكريم dan jadi Hafizhah. aku mau banggain أمي و أبي , and all of my family, everyone also. kata Ummi, aku harus shalat istikharah dulu sebelum ngambil keputusan. dan aku harus istiqomah kalau udah dapet petunjuk dari Allah.  Sebenernya, aku masih pengen di DQ, tapi, yang bikin aku ga betah itu apa bisa berubah? aku berharap banget.... itu bisa terjadi sekarang, aku cuma butuh seseorang yang lebih berpengalaman,,, wali asrama. ya, wali asrama itu penting banget buat semua santri. karena mereka adalah pengganti Ummiku. aku pengen beliau mengerti perasaanku. I want her to understand my feelings. Just that! no more Ustadzah, kalau ust...

OSDQ 2013-2014

Bismillah, In the name of Allah Sekarang, buat tahun ini sampe tahun depan, angkatan aku diamanahi sekolah tercinta kami, SMPIT Darul Quran Mulia Putri, untuk menertibkan para santriwati.. ehehe DAn, alhamdulillah aku menjadi salah satu bagiannya Dengan : Pembina : Ustadzah Eli Chief of OSDQ I : Basma Amira Zahra Chief of OSDQ II : Faiqoh Hasanah Secretary : Atrasina Mazaya Treasure : Syifa Azzahra  Syifa, Faiqoh, Ustadzah Hilwa, Basma, Atrasina Security Department   : Tazkiya Muthmainnah                                       Nabilah 'Ulya Rizkiya                                       L...

Roda Kehidupan

Bismillah, In the name of Allah Roda kehidupan terus berputar  Seiring dengan berjalannya waktu  Detik demi detik terus kita lewati...  Akan tetapi Tak selamanya kita terus berada dia atas  Terkadang kita harus bersabar dalam keburukan kita  Yang sedang berada di bawah..  Namun mengapa kita harus selalu mengikuti jalur roda kehidupan tersebut?  kenapa kita tidak mencoba  berusaha untuk menjadi pengendara  dari roda tersebut...  Yang ma mpu mengendalikan  dan menguasai putaran jalan roda tersebut  Kita juga dapat memilih  jalur mana yang lebih baik bagi kita untuk kita lewati,  Maka... percayalah!!  mulai sekarang  kita harus selalu bisa mengatur kehidupan pribadi kita  dengan diri kita sendiri,  kita lah yang merencanakan kehidupan  dan masa depan kita,  bukan kita yang harus selalu mengikuti  jalur kehidupan yang hampa...  Dengan usaha  dan...